Entri Populer

Senin, 22 November 2010

Catatan ketidaksyukuran!!!!!

Hah serasa hampa kehidupan ini, tak bermakna, rasa syukur mulai berkurang, bergelimang dosa yang sadar dilakukan tapi tak pernah ada upaya pencegahan, yang ada malah menambah dan terus menambahnya, diulangi secara simultan, dan selalu mendapat dukungan. Motivasi untuk berbuat baik seolah tak ada padaku, pikiran melayang kemana-mana, tak berujung dan berhenti ketika lapar menyapa. Bingung dengan pikiran yang tak jelas kemana arahnya, tak ada motivasi, tak ada inspirasi, pelampiasanlah yang selalu membanyangi setiap detik relung alam pikiran ini. Apa yang kurasakan selalu berbenturan dengan realitas yang kubuat sendiri, bodoh dan selalu ta berdaya menghadapi semuanya, entah kemana aku harus mencari ditengan keterbatasanku sebagai manusia yang banyak berlumuran dosa dan kemaksiatan. Masa bahagia datang dan menghilang sejauh anganku yang tak pernah bisa kumengerti, sejenak merenungi tapi tak pernah ada ujung yang bisa kutemui, selalu tanda Tanya yang hadir, dan tak pernah ada jawaban, sirna dan musnah diterpa keinginan senja yang barangkali terpikir sesaat, serta kekosongan jiwa yang hendak mencari sosok pertarungan sejati menghadapi tantangan palsu yang ku buat sendiri. Adakah hiburan buatku???
Ya wali band, apa salahku hidupku dirundung pilu……….!!!!
Mengarahkan segenap pikiran untuk kemajuan yang selama ini kususun perlahan, entah ujung itu tak dapat jua ku gapai..mengurai benang kusut yang ku buat selama ini tak ubanhnya malah menyulam dengan kusutan kain yang menghinggapi kondisi ini. Parah!! Memang hari ini, bukan hariku, tak bisa kunikmati dan selalu menyakiti baik pikiran dan keadaan, rasa senang hanya palsu belaka, kesenangan yang menjabak dan mematikan setiap langkah strategis yang ku coba susun disaat kondisi baik menghampiriku, lalu kemanakah aku ini berjalan?? Melangkahnyapun sangat susah dan terlalu sulit serta tak adanya motivasi yang bisa kubuat sendiri, semuanya menipuku dan akupun merasa senang dan tak jua sadar dengan tipuan itu.

Pesona Jiwa Raga

Pada mulanya adalah fisik. Seterusnya adalah budi. Raga menantikan pandanganmu. Jiwa membangun simpatimu. Badan mengeluarkan gelombang magnetiknya. Jiwa meniupkan kebajikannya.
Begitulah cinta tersurat di langit kebenaran. Bahwa karena cinta jiwa harus selalu berujung dengan sentuhan fisik, maka ia berdiri dalam tarikan dua pesona itu: jiwa dan raga.
Tapi selalu ada bias disini. Ketika ketertarikan fisik disebut cinta tapi kemudian kandas ditengah jalan. Atau ketika cinta tulus pada kebajikan jiwa tak tumbuh berkembang sampai waktu yang lama. Bias dalam jiwa ini terjadi karena ia selalu merupakan senyawa spritualitas dan libido. Kebajikan jiwa merupakan udara yang memberi kita nafas kehidupan yang panjang. Tapi pesona fisik adalah sumbu yang senantiasa menyalakan hasrat asmara.
Biasnya adalah ketidakjujuran yang selalu mendorong kita memenangkan salah satunya: jiwa dan raga. Jangan pernah pakai “atau” disini. Pakailah “dan”: kata sambung yang menghubungkan dua pesona itu. Sebab kita diciptakan dengan fitrah yang menyenangi keindahan fisik. Tapi juga dengan fakta bahwa daya tahan pesona fisik kita ternyata sangat sementara. Lalu apakah yang akan dilakukan sepasang pecinta jika mereka berumur 70 tahun? Bicara. Hanya itu. Dan dua tubuh yang tidur berdampingan di atas ranjang yang sama hanya bisa saling memunggungi. Tanpa selera. Sebab tinggal bicara saja yang bisa mereka lakukan. Begitulah pesona jiwa perlahan menyeruak di antara lapisan-lapisan gelombang magnetik fisik: lalu menyatakan fakta yang tidak terbantahkan bahwa apa yang membuat dua manusia bisa tetap membangun sebuah jangka panjang sesungguhnya adalah kebijakan jiwa mereka bersama.
Seperempat abad lamanya Rasulullah saw hidup bersama Khadijah. Perempuan agung yang pernah mendapatkan titipan salam dari Allah lewat malaikat Jibril ini menyimpan keagungannya begitu apik pada gabungan yang sempurna antara pesona jiwa dan raganya. Dua kali menjanda dengan tiga anak sama sekali tidak mengurangi keindahan fisiknya. Tapi apa yang menarik dari kehidupannya mungkin bukan ketika akhirnya pemuda terhormat, Muhammad bin Abdullah, menerima uluran cintanya. Yang lebih menarik dari itu semua adalah fakta bahwa Rasulullah saw sama sekali tidak pernah berpikir memadu Khadijah dengan perempuan lain. Bahkan ketika Khadijah wafat, Rasulullah saw hampir memutuskan untuk tidak akan menikah lagi.
Bukan cuma itu. Bahkan ketika akhirnya menikah setelah wafatnya Khadijah, dengan janda dan gadis, beliau tetap berkeyakinan bahwa Khadijah tetap tidak tergantikan. “Allah tetap tidak menggantikan Khadijah dengan seseorang yang lebih baik darinya,“ kata Rasulullah saw.
Terlalu agung mungkin. Tapi memang begitu ia ditakdirkan: menjadi cahaya keagungan yang menerangi jalan para pecinta sepanjang hidup. Pengalaman di sekitar kita barangkali justru selalu tidak sempurna. Karena biasanya selalu hanya ada “atau” bukan “dan” dalam pesona kita. Atau bahkan tidak ada “dan” apalagi “atau”. Ketika pesona terbelah seperti itu, cinta pasti berada di persimpangan jalan, selamanya diterpa cobaan, seperti virus yang menggerogoti tubuh kita. Dalam keadaan begitu penderitaan kadang tampak seperti buaya yang menanti mangsa dalam diam.

Pagiku dan Harapanku

Malam kemarin betapa susahnya aku mengawali mimpi untuk sekedar merehat lelahnya tubuh yang seharian di uji coba ketahanan fisiknya dengan olahraga. Produktivitas aku mulai lagi dengan mencoba merevisi beberapa proyek pkm yang sudah aku awali beberapa hari kemarin. Alhamdulillah selesai juga, insyaAllah tahun ini aku berniat meloloskan 3 proposal bersama sahabat-sahabat terbaiku. Ya rob berikan kepada kami kemudahan, berikan kami prestasi, karena berprestasi adalah suatu ibadah yang harus kami laksanakan seperti halnya ibadah-ibadah lainya.
Segalanya tecurahkan kepadamu ya rob. Kau anugrahkan kepada kami segala kebutuhan kami, entah bagaimana kami harus mensyukurinya, rasanya untuk mengimbangi segala pemberianmu, aku tak sanggup untuk menggantinya. Ya rob engkau berikan segala apa yang telah kuingini tanpa seperserpun terlewatkan, mulai dari kebutuhan hulu hingga hilir. Tak ada yang cacat, segalanya kau cukupi sepenuh hatimu, kau sapa aku dengan hatimu yang sungguh maha takjub dan maha mengerti, kau beri aku perhatian khusus, kau gerakkan kaki ini menuju suara panggilan cintamu padaku ya rob.
Di pagi ini aku berdoa kepadamu agar engkau selalu memberikan rahmat dan kasih sayangmu kepadaku sepenuh hatimu mencintai hambamu ini yang sangat lemah dan maha salah dalam segala hal termasuk berpijak mengalami hari pagimu yang maha dahsyat ini. Hari ini begitu cerah, menyapaku dengan senyuman dan sedikit siraman hujan, menyirami belahan bumi yang kau tumbuhi dengan kemahabesaranmu. Kau tumbuhkan apa yang hambamu makan, setiap hari, energy yang hamba gunakan untuk menjalankan aktivitas menjemput kebarokahanmu robi. Ya rob, Alhamdulillah. Segala daya dan upaya akan hamba lakukan demi memenuhi amanah hidup di duniamu ini. Yang hamba harap semoga engkau menjaga aku dari ketergelinciran iman, dan kefuturan yang semakin hari semakin banyak melanda orang-orang disekeliling hamba.
Semangat sang juara itu selalu ada buatku yan rob, semangat berprestasi dalam segala hal akan selalu aku kumandakan sekeras-sekerasnya dalam diriku, kan ku teriakkan sekuat mungkin sebagai pemompa denyut nadi yang menggelora mengejar setiap mimpi tadi malam, menunjukkan kepada mereka siapa diri ini. Satukan niat, kuatkan ikhtiar, serbu dengan tawakal akan menghasilkan buah manis yang tak akan terlupakan sepanjang hayat ini. Bergerak dengan akhlak yang suci, yang bersih, dan selalu optimis tatkala ada jembatan yang tak bisa terlewati, harus berenang disungai yang penuh dengan puluhan buaya yang siap menerkam. Menyeberangi sungai kehidupan baru dengan format yang baru, terutama ritme semangat pahlawan yang siap mati demi kenahagiaan orang yang kita cintai dan umat yang paling disayangi.
Ya rob dipagi ini berikanlah hamba kemudahan dalam mengarungi setiap bahtera kehidupan ini. Berikan hal yang terbaik buat orang tua hamba, dan tak lupa buat gadis muslimah yang aku malu menyebut namanya dalam doaku, berikan dia anugrahmu yang telah engkau berikan pada hamba-hambamu yang lain tanpa kau kurangi takaranya..amin..jagalah dia dengan penjaganmu yang sangat kuat, karena hamba tak bisa sekuat penjagaanmu ya rob..amiin..amiin..
Cinta.......
Ya Alloh....
Saat aku menyukai seorang teman
Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama yang tak pernah berakhir
Ya Alloh....
Ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukanlah aku kepada yang rindu cinta sejatimu
Agar kerinduanmu terhadapku semakin menjadi
Ya Alloh....
Jika aku hendak mencintai seseorang
Temukanlah aku dengan orang yang mencintaimu
Ya Alloh....
Ketika aku sedang jatuh cinta
Jagalah cinta itu
Agar tidak melebihi cintaku padamu
Ya Alloh....
Ketika aku berucap aku cinta padamu
Biarlah kukatakan kepada hatinya yang tertaut padamu
Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karenamu
Ya Alloh....
Sebagaimana orang bijak berucap
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai seseorang adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang kami cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai olehmu adalah segalanya
………………..amien…………